10.11.11

Lagarde: Salah Jika Menganggap Asia Kebal Terhadap Krisis Eropa

Rabu, 09 November 2011 16:18 WIB

(Vibiznews – Business) – Direktur IMF Christine Lagarde memperingatkan bahwa krisis keuangan yang terjadi di Eropa saat ini berpotensi untuk menyeret ekonomi global ke dalam “decade yang hilang” dan sekaligus menyatakan bahwa beban untuk mengangkat ekonomi global dari keterpurukan, mengembalikan pertumbuhan dan keyakinan pasar, berada di pundak Negara-negara maju dan kaya (09/11).

Lagarde memberitahukan kepada forum keuangan di Beijing bahwa rencana Eropa untuk memberikan bantuan dana bagi Yunani merupakan langkah yang tepat. Akan tetapi outlook ekonomi global hingga saat ini masih berada di zona yang berbahaya dan tidak pasti.

Para petinggi Eropa bersama IMF juga mengharapkan bahwa Negara-negara emerging markets kaya seperti China untuk bersedia menginvestasikan sebagian porsi cadangan devisa mereka untuk meningkatkan pendanaan bantuan bagi Negara Eropa yang membutuhkan. Saat ini krisis keuangan Eropa mulai berpotensi untuk menelan korban berikut yaitu Italia.

Sampai saat ini Negara-negara emerging markets kaya yang terkumpul dalam BRIC masih belum menunjukkan minat untuk menanamkan modal untuk membantu mengatasi masalah di Eropa secara langsung. Akan tetapi mereka lebih memilih untuk menyalurkan bantuan melalui perantaraan IMF.

Lagarde sendiri menyerukan kepada seluruh Negara di dunia untuk saling bertindak demi mengamankan stabilitas ekonomi, bukan hanya di Negara masing-masing, akan tetapi demi kebaikan seluruh dunia. Dalam kaitan dengan hal tersebut Lagarde menghimbau agar China merevisi model pertumbuhan ekonominya yang saat ini masih didorong oleh ekspor, menjadi lebih seimbang. Pasalnya China harus mau memperkuat nilai tukarnya demi kebaikan seluruh dunia.

Salah Kaparah Jika Menganggap Asia Kebal

Menurut Lagarde jika Negara-negara emerging markets, terutam di Asia, menolak ikut ambil bagian dalam proses penyelamatan Eropa, hal tersebut justru akan menjadi senjata makan tuan. Pasalnya perekonomian di seluruh dunia mengalami risiko spiral dari ketidakpastian dan ketidakstabilan keuangan.

Lagarde juga menilai bahwa Asia tidak kebal. Apakah ini berhubungan dengan perdagangan atau sektor finansial yang dapat beroperasi sebagai pemicu krisis, Asia harus bersiap.

Sebelumnya Managing Director World Bank Sri Mulyani juga telah melakukan kunjungan ke Indonesia dan melakukan pertemuan dengan Presiden SBY. Dilaporkan bahwa salah satu poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah bahwa World Bank memperingatkan agar Indonesia tetap mewaspadai ancaman ekonomi global yang saat ini berpusat di Eropa.

Pimpinan dari EFSF, Klaus Regling sudah berkunjung ke Beijing untuk melakukan pembicaraan tentang kemungkinan kontribusi China, namun sejauh ini belum ada konfirmasi komitmen negeri tirai bambu tersebut untuk bantuan finansial membantu Eropa.

Eropa sudah berdiskusi dengan China dan investor lain tentang bagaimana membuat struktur lembaga investasi dengan tujuan khusus dan mengeksplorasi kemungkinan mengkaitkannya dengan IMF.


Lihat Analisis Vibiz Research
sumber: vibiznews.com
Bookmark and Share

Related Posts by Categories



0 komentar: